Ketua PUI-PT Nano Powder Fungsional (FiNder U- CoE), Prof. Dr. Eng. I Made Joni, M.Sc., bersama Sekretaris PUI-PT, Prof. Dr. Eng. Camellia Panatarani, M.Si., menghadiri penandatanganan Nota Kesepahaman Antara Universitas Padjadjaran dengan PT. Bukit Asam, Tbk. yang dilaksanakan di Intercontinental Hotel, Bandung, Jumat (11/11/2022).
Penandatanganan Nota Kesepahaman tersebut dilakukan Rektor Unpad Prof. Rina Indiastuti dengan Direktur Utama Bukit Asam Arsal Ismail. Dalam sambutannya Arsal mengatakan, sebagai entitas BUMN, Bukit Asam tidak ingin sekadar sebagai perusahaan tambang batu bara belaka. Namun, juga turut berkontribusi dalam menciptakan masa depan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat yang lebih baik
Karena itu, kerja sama dengan Unpad difokuskan pada pengembangan sosial kemasyarakatan serta pengembangan produk turunan dari batu bara untuk mewujudkan Indonesia zero emisi pada 2060 mendatang.
Di sektor sosial, kata Arsal, Bukit Asam mendorong kontribusi Unpad dalam memperhatikan lingkungan. PIhaknya tidak ingin menjadikan suatu wilayah menjadi “kota mati” tatkala Bukit Asam menghentikan proses penambangan dan pindah ke wilayah lain.
Melalui Unpad, ia mendorong ada riset bagaimana menghidupkan sektor UMKM di wilayah eks tambang Bukit Asam. Upaya ini akan mewujudkan komitmen Bukit Asam dalam memperhatikan kesejahteraan masyarakat dan lingkungan di wilayah tambang.
“Kami tidak ingin setelah ditinggalkan menjadi kota mati. Mudah-mudahan ada perspektif sehingga batu bara bisa memberikan nilai tambah,” kata Arsal.
Sementara di bidang pengembangan produk turunan, saat ini Bukit Asam membidik pengembangan quantum dots, atau partikel semikonduktor yang dikembangkan dari material batu bara. Riset ini dilakukan bersama Pusat Unggulan Institusi Perguruan Tinggi (PUI PT) Nanopowder Fungsional (FiNder U-CoE) Unpad yang diketuai oleh Prof. Dr. Eng. I Made Joni, M.Sc. (.red)
Sementara itu, Rektor mengapresiasi langkah Bukit Asam untuk menjalin kerja sama dengan Unpad. Menurutnya, upaya mengurangi emisi karbon dari pertambangan batu bara selaras dengan apa yang sudah dicanangkan Unpad melalui Pola Ilmiah Pokok “Bina Mulia Hukum dan Lingkungan Hidup dalam Pembangunan Nasional”.
Untuk itu, kerja sama dengan Unpad tidak hanya dilakukan pada sektor sosiohumaniora, tetapi juga dapat dilakukan di sektor energi. “Kami terus menerus melakukan riset dan inovasi. Kami punya PIP dan kami banyak melakukan riset di bidang energi, salah satunya di bidang nanoteknologi,” kata Rektor.
Sementara di sektor sosiohumaniora, Rektor siap membantu Bukit Asam untuk meningkatkan dukungan masyarakat dalam mewujudkan pertambangan ramah lingkungan yang dikomitmenkan Bukit Asam.
“Unsur sosiohumaniora penting, jika ingin melakukan perubahan ke zero emisi, tanpa dukungan masyarakat perubahan itu tidak akan berlangsung cepat,” kata Rektor.